Yuk, jauhkan anak dari gadget!
Saya kok sangat risih sekali ya. Di setiap sudut pusat keramaian, seperti mall, pasar, fasilitas umum kompleks, klinik, ruang tunggu, bank, dan lain-lain, seringnya saya jumpai anak-anak asyik dengan gedgetnya. Di klinik misalnya, sambil menunggu antrean, anak-anak itu asyik menundukkan kepala sambil tangan berseluncur di layar smathphone. Bagaimana orangtuanya? Main hp juga. Haha.. Ups.
Justru saya kok merasa miris yah. Bagi saya anak-anak pandai mengoperasikan smartphone itu bukan sesuatu yang membanggakan, tapi sedih. Maak... Belum saatnya. Kasihan mata mereka, kasihan jari mereka, dan kasihan otak mereka. Terus gimana donk, susah banget bikin mereka lepas dari gedget? Pertanyaan yang sering muncul dari para mahmud abas (mamah muda anak baru satu), dan mahmud-mahmud berbuntut banyak😁.
Anak saya bisa tantrum alias ngamuk, daripada bikin malu ya kasih gedget aja, suruh main game, anteng, emak babeh tenang. Adalagi, kerjaan emak-emak itu banyak beud, supaya bocah ga ngerecokin, kasih hp, diem. See... Intinya dari kita sebagai orangtua, pengen anak anteng, diem, tenang, duduk manis, gedget obatnya. Astagfirullah.
Sebagai emak-emak anak dua, saya termasuk yang 'sadis' dalam penerapan kebijakan penggunaan gedget bagi anak-anak. Gimana ga sadis, anak saya baru boleh pegang gedget (untuk main game) ketika usianya 5th an, itu pun hanya boleh di Sabtu dan Ahad. Waktu yang diperbolehkan di pagi hari setelah sarapan, siang hari setelah makan siang dan salat, serta sore hari setelah mandi, well masing-masing waktu tersebut hanya boleh bermain selama 15 menit. Total sehari 45 menit. Sekarang, si sulung sudah masuk SD, waktu bermain game di hp saya kurangi lagi, hanya di hari ahad 3x sehari seperti peraturan sebelumnya. Ampuh? Iya ini ampuh. Anak saya mau diajak kerjasama. Saya tegas. Gak ada tawar menawar.
Penerapan itu bukan tanpa hambatan, anak saya kadang berstrategi,supaya bisa bermain hp di luar waktu yang ditentukan. Misalnya ketika ada tamu, dia merengek minta hp, dan hati saya pun luluh untuk tetap tidak memberinya hp, haha... Kontra begini pernyataannya yah. Ya memang, saya ga boleh kalah sama anak saya. Tegas judulnya😆.
Di bawah ini sedikit ramuan semoga ampuh agar anak-anak kita tidak doyan main gedget.
1. Tekad
Kalau kita masih single, jomblo fii sabilillah,alias belum nikah,buatlah tekad anak saya ga boleh kecanduan gedget. Kalau kita just married bin penganten anyar, yuk ajak pasangan untuk menerapkan hal itu. Jika anak masih kecil usia setahun dua tahun, insya Allah lebih mudah untuk tidak mengenalkannya gedget. Kalau sudah terlanjur? Simak ramuan selanjutnya.
2. Komitmen.
Komitmen seluruh keluarga. Ayah, bunda ,kakak, adik. Jika ada keluarga lain di rumah kita, mereka pun harus berkomitmen, bahwa aturan anak beramin gedget sudah diatur dalam undang-undang keluarga,haha...apa coba. Iyah, keluarga kita semuanya harus pegang komitmen itu. Jangan lantas, karena kasihan, nenek, atau kakek, bisa jandi tante, memberi kesempatan kepada anak kita untuk bermain hp di luar waktu yang gelah ditetapkan.
3. Teladan
Penting loh moms, bund, ayah, daddy, untuk kasih teladan yang baik bagi anak-anak kita. Mereka dilarang main gedget lah emak bapake autis bersama gedgetnya lupa daratan, jawab grup,cengengesan, anak kelaparan. Berilah contoh bahwa ayah bunda pun ga sering pegang gedget (kecuali ga di depan anak-anak,😱😃 wah sesat nih).
4. Beri penjelasan
Ada aturan, harus ada penjelasan. Jangan sampai bikin aturan, ga puguh alang ujurna (lihat di KBBI😂🤭), dengan kata lain, nih aturan, .kamu harus menjalani. Kalau nggak nurut, bla bla bli bli blu blu. Anak bingung. Bengong deh. Nak, kalau kamu sering lihat hp mata kamu gimana? Agak pusing gitu yah...dst. Obrolkan, sehingga aturan itu jelas.
5. Hanya ada satu game dalam satu hp
Ini salah satu cara saya membuat anak ga 'sakau' minta hp. Game nya cuma satu, di hp bapaknya pula. Di hp saya gak ada game sama sekali. Coba ibu-ibu cek di hp nya ada berapa macam game di sana. Hapus lah hahaha.
6. Bermainlah
Bermainlah bersama mereka. Menggambar bersama, main air, ke perpustakaan daerah, dan banyak lagi hal-hal yang jauh lebih positif dibanding anak pegang gedget.
Itu saja ramuan dari saya. Semoga racikannya bisa mengubah dunia (so sweet). Saya mau semua anak tumbuh sebagaimana mestinya anak-anak. Ceria, motorik terasah, cerdas, kuat, dan semua itu tidak didapat dari gedget
#bebasgedget
#selamatkanAnakIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar