Hingga Esok
Aku ingin hidup bersamamu seribu tahun lagi
Melangkah ringan sambil tersenyum
Berpegangan erat tak ingin saling lepas
Jika tak bisa seribu, aku ingin hidup denganmu limaratus tahun lagi
Menikmati alunan candamu
Mengusap peluh perjuanganmu
Membasuh kaki retakmu
Jika tak boleh limaratus
Aku ingin hidup denganmu seratus tahun lagi
Sambil memilah luka dan suka
Menyimpannya dalam dua tempat berbeda
Agar aku bisa merasakan
Aroma kehidupan yang terkadang tak mampu menjadi seperti yang kumau
Lalu seandainya seratus pun tak bisa kutempuh
Aku ingin hidup denganmu sampai esok
Membangunkan lelapnya tidurmu
Mengganggumu dengan sisi manja keperempuananku
Memintamu menyisir rambutku
Menyuruhmu membeli sayur
Lalu kita tertawa
Saling lempar umpatan canda, kala jumpa pertama
Baiklah
Aku ingin hidup denganmu sampai esok saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar